
Anak yang sudah hafal Al-Qur’an itu sebenarnya
telah menggenggam sebongkah emas.
Dia bisa membikin bagian bongkahan emas itu untuk
perhiasan apa saja. Tergantung dari keahlian anak itu sendiri.
DR. K.H Ahsin Sakho Muhammad, MA.
(Penasihat Yayasan Al-Ma'shum Mardiyah)

Kami terus mengembangkan
Al-Ma'shum Mardiyah sebagai lembaga pesantren modern, agar mampu menciptakan generasi yang tidak hanya faham agama, tetapi juga ahli agama dan pengetahuan umum lainnya.
H. Muhammad Hernadi, SE., Ak.
(Ketua Yayasan Al-Ma'shum Mardiyah)

Orang mulia karena keturunan raden, kita rakyat jelata.
Orang mulia karena kaya, kita miskin harta.
Orang mulia karena rupa, kita biasa saja.
Kesemuanya sukar diubah, tetapi Allah maha adil,
kita bisa mulia karena berilmu.
Tuntutlah Itu !
alm. Dr. KH. Umay M.Dja’far Shiddieq, MA
(Ketua Badan Pengurus Periode 1998 - 2018)

Ilustrasi Zakat, Infaq Dan Shadaqah | Canva Premium Picture
almashummardiyah - 11/04/23 | Pengertian Zakat secara bahasa artinya suci, bersih, berkah, tumbuh. Zakat berarti suci, karena orang yang menunaikan zakat menunjukan jiwanya yang suci. dan sesudah ditunaikan berfungsi menghapus dosa yang bersangkutan. Zakat berarti bersih, karena harta yang tidak dikeluarkan zakatnya berarti masih kotor sebab masih bercampur dengan hak orang lain, mengeluarkan zakat berarti membersihkannya. Zakat juga berarti berkahyakni banyak kebaikan, serta tumbuh, karena pahalanya berlipat-lipat di sisi Allah SWT.
Zakat menurut istilah , adalah penyerahan bagian harta tertentu yang diwajibkanAllah SWT kepada muzaki (orang yang wajib zakat) untuk mustahiq (yang berhak menerima)sesuai dengan ketentuan syari'at islam.
Adapun infaq secara etimologis berarti, terowoangan atau tempat menyimpan sesuatu, yang suatu waktu dapat diambil kembali. Dengan demikian infaq ialah penyerahan hak milik seseorang kepada orang lain karena Allah SWT kelak. Infaq ada yang wajib seperti nafkah keluarga atau tanggungan, ada pula yang sunat, yakni yang tidak terikat dengan kewajiban menanggung.
Adapun shadaqah secara bahasa artinya benar, jujur, atau membenarkan adanya pahala akhirat. Dengan demikian orang yang bersedekahberarti dia jujur terhadap Allah SWT dan dirinya, benar dalam memfungsikan harta serta membenarkan adanya pahala akhirat.
Ketiganya yakni zakat, infaq dan shadaqah di dalam Al-Qur'an tidak menentukan status hukum wajib dan sunatnya, sehingga terkadang zakat yang wajib disebut shadaqah seperti QS.9(At-Taubah) : 60, demikian juga prakteknya. infaq tampak lebih umum meliputi yang wajib dan yang sunnah, zakat cenderung yang wajib saja, sedangkan shadaqah cenderung ke yang sunnat.
Kedudukan Manusia Terhadap Harta
zakat, infaq dan shadaqah adalah disebut sebagaiibadah maliyah, ibadah dalam bentuk harta. Oleh sebab itu, sebelum mebahas lebih jauh, lebih dahulu memahami kedudukan manusia terhatap harta. Paling tidak ada dua ayat yang dapatdijadikan rujukan tentang kedudukan manusia terhadap harta,
1. Sebagai Khalifah (wakil Allah SWT)
Ada kesan dari sementara orang, harta dalma genggamannya adalah milik dirinya, padahal firman Allha SWT :
وَاَنْفِقُوْا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُّسْتَخْلَفِيْنَ فِيْهِۗ
"dan infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari harta yang Dia telah menjadikan kamu sebagai penguasanya (amanah)"
Dari ayat di atas dapat dipahami kandunganannya :
2. Sebagai Pemegang Amanat Dari Allah
Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an :
وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗ
Dan berikanlah mereka dari harta Allah yang telah Dia berikan kepadamu"
Dalam ayat di atas Allah menggunakan kata مَّالِ اللّٰهِ = harta Allah SWT yang telah diberikan kepada kamu. Paling tidakada beberapa kesan yang dapat disimpulkan dari ayat di atas yaitu :
Sumber Refensi : Syari'ah Ibadah (DR. K.H. Umay Dja'far Shiddieq, MA.)
Misi
Melibatkan Orang tua/wali santri/Orang tua/wali santri dalam mewujudkan Visi Yayasan
Melaksanakan Kurikulum Pendidikan Terpadu Dengan Sistem Berasrama Selama 6 Tahun (tingkat menengah pertama dan atas)
Menanamkan Akhlak Karimah (Qur'ani) Dalam Kehidupan Warga Pesantren
Mengembangkan Minat Dan Bakat Santri
Membudayakan Kerja Inovatif
Mencapai Kemandirian Finansial
Menjadikan Lembaga Lebih Dikenal Masyarakat

"Suasana kekeluargaan, anak lebih santun dan sopan, serta suasana sejuknya mendukung anak saya untuk menghafal Al-Qur'an".
Kesan Keluarga Santriwati
Syakira Azzahra - Kelas IX
Asal Ciawi - Bogor
""Alhamdulillah anak kami menjadi lebih mandiri, lebih dekat dengan Al-Qur'an dan lebih memahami ilmu agama".
Wali Santri
Errina Aulia Hidayat - Kelas IX
Asal Cisarua - Bogor

"Saya memberikan apresiasi yang luar biasa, dilihat dari tempatnya Al-Ma'shum Mardiyah sangat cocok bagi santri khususnya penghafal Al-Qur'an, Santri-santrinya juga ramah dan menjunjung tinggi sopan santun terhadap orang tua".
Kesan Wali Santri Fauzan Attauziri
Asal Sukabumi

