
Anak yang sudah hafal Al-Qur’an itu sebenarnya
telah menggenggam sebongkah emas.
Dia bisa membikin bagian bongkahan emas itu untuk
perhiasan apa saja. Tergantung dari keahlian anak itu sendiri.
DR. K.H Ahsin Sakho Muhammad, MA.
(Penasihat Yayasan Al-Ma'shum Mardiyah)

Kami terus mengembangkan
Al-Ma'shum Mardiyah sebagai lembaga pesantren modern, agar mampu menciptakan generasi yang tidak hanya faham agama, tetapi juga ahli agama dan pengetahuan umum lainnya.
H. Muhammad Hernadi, SE., Ak.
(Ketua Yayasan Al-Ma'shum Mardiyah)

Orang mulia karena keturunan raden, kita rakyat jelata.
Orang mulia karena kaya, kita miskin harta.
Orang mulia karena rupa, kita biasa saja.
Kesemuanya sukar diubah, tetapi Allah maha adil,
kita bisa mulia karena berilmu.
Tuntutlah Itu !
alm. Dr. KH. Umay M.Dja’far Shiddieq, MA
(Ketua Badan Pengurus Periode 1998 - 2018)

almashummardiyah.or.id - 29/03/23 | Bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa. Selain penuh berkah, ada banyak peristiwa di bulan Ramadhan, salah satu yang paling terkenal adalah Perang Badar.
Lalu apa saja peristiwa di bulan Ramadhan lainnya yang tak kalah penting? Berikut rangkumannya yang diambil dari berbagai sumber.
1. Perang Badar
Perang Badar atau yang dikenal sebagai Ghazwah Badr al-Kubra adalah perang yang menandai kejayaan Islam yang terjadi Jumat, 17 Ramadhan pada tahun 2 Hijriyah atau 13 Maret 624 Masehi.
Menariknya, kala itu jumlah pasukan muslim sangat kecil jika dibandingkan dengan pasukan musuh. Ada sekitar 313 pasukan yang dibawa Nabi, sedangkan pasukan lawannya berjumlah 950 pasukan.
Dikisahkan bahwa pasukan muslim berhasil melawan pasukan kafir dan kemenangannya dicatat dalam Al Quran Surat Ali Imran ayat 123-126.
2. Pembebasan Kota Mekkah
Pada 20 Ramadhan tahun 8 Hijriyah umat muslim kembali melawan kaum Quraisy karena adanya pengingkaran Perjanjian Hudaibiyah. Kaum kafir bahkan melakukan adu domba pada kabilah lain yang sudah berdamai dengan Rasulullah.
Rasulullah menunjuk Khalid bin Walid sebagai panglima perang dan berpesan untuk tak memulai serangan jika tak diserang lebih dahulu. Bahkan, beliau melarang untuk membunuh kecuali orang-orng yang memerangi.
Khalid bersama 10.000 pasukan muslim akhirnya berhasil menaklukkan Mekkah tanpa peperangan. Nabi kemudian memerintahkan pasukan untuk menghancurkan 360 berhala di sekitar Kabah. Setelah itu takbir berkumadang dan Rasulullah salat di makam Nabi Ibrahim dan minum air zam-zam.
3. Orang-orang Terdekat Rasulullah Wafat
Peristiwa di bulan Ramadhan yang berikutnya adalah meninggalnya orang-orang terdekat Nabi Muhammad SAW. Beberapa orang terdekat Rasulullah wafat di bulan Ramadhan, seperti putri Nabi, Fatimah Az-zahra yang meninggal di 3 Ramdhan pada tahun 3 Hijriyah.
Selain itu, Khadijah istri nabi juga wafat pada 10 Ramadhan di usia 65 tahun. Lalu Ruqqayah, putri Rasulullah SAW yang merupakan istri dari Utsman bin Affan RA, meninggal di usia 22 tahun saat Perang Badar.
4. Nuzulul Qur'an
Peristiwa di bulan Ramadhan lainnya adalah Rasulullah menerima wahyu Al Quran pertama kali pada 17 Ramadan atau 13 tahun sebelum Hijriyah. Saat itu Nabi Muhammad diangkat sebagai Rasulullah.
Wahyu itu diturunkan pada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril di Gua Hiro, Makkah. Kala itu, malaikat Jibril menghampiri Nabi dan memintanya membaca Al Qur’an.
Beliau mengulang perintahnya sebanyak tiga kali, tapi Nabi tak bisa membaca. Akhirnya Malaikat Jibril mengajarkan Nabi membaca surah Al Alaq ayat 1-5 yang dikenal sebagai surat pertama dalam Al-Quran.
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.
خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,
الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ
Yang mengajar (manusia) dengan pena
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ
Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
Surat Al Alaq termasuk kelompok Makkiyah yang menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW diperintahkan oleh Allah untuk membaca yang dibarengi dengan kekuatan Allah bersama manusia dan penjelasan sebagai sifat-sifat-Nya.
5. Lailatul Qadar
Lailatul Qadar kerap disebut malam yang lebih indah dari malam seribu bulan. Malam Lailatul Qadar dianggap istimewa karena tak ada yang tahu, kapan itu datang dan menjadi rahasia Illahi.
Malam Lailatul Qadar diyakini berlangsung pada salah satu malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar.
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ
Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.
Yang mana malam itu memancarkan cahaya hidayah sebagai permulaan syariat dan ajaran Islam. Dengan diturunkannya Al-Qur'an pula sebagai petunjuk kebahagiaan abadi. Seluruh keutamaan yang dimiliki malam ini menjadikannya mulia, serta kemuliannya hanya Allah SWT yang tahu.
Karena kehebatannya itulah lailatul qadr diibaratkan lebih utama dari 1000 bulan. Makna seribu bulan di sini bermaksud konotatif. Sehingga maksudnya adalah, ibadah para hamba yang dilaksanakan pada malam tersebut berupa kemuliaan dan ganjaran yang lebih baik dari amalan yang dikerjakan selama tak terhingga waktunya.
Demikian 5 peristiwa di bulan Ramadhan, semoga informasi ini bermanfaat dan selamat menjelani ibadah puasa Ramadhan 1444 Hijriyah.
Misi
Melibatkan Orang tua/wali santri/Orang tua/wali santri dalam mewujudkan Visi Yayasan
Melaksanakan Kurikulum Pendidikan Terpadu Dengan Sistem Berasrama Selama 6 Tahun (tingkat menengah pertama dan atas)
Menanamkan Akhlak Karimah (Qur'ani) Dalam Kehidupan Warga Pesantren
Mengembangkan Minat Dan Bakat Santri
Membudayakan Kerja Inovatif
Mencapai Kemandirian Finansial
Menjadikan Lembaga Lebih Dikenal Masyarakat

"Suasana kekeluargaan, anak lebih santun dan sopan, serta suasana sejuknya mendukung anak saya untuk menghafal Al-Qur'an".
Kesan Keluarga Santriwati
Syakira Azzahra - Kelas IX
Asal Ciawi - Bogor
""Alhamdulillah anak kami menjadi lebih mandiri, lebih dekat dengan Al-Qur'an dan lebih memahami ilmu agama".
Wali Santri
Errina Aulia Hidayat - Kelas IX
Asal Cisarua - Bogor

"Saya memberikan apresiasi yang luar biasa, dilihat dari tempatnya Al-Ma'shum Mardiyah sangat cocok bagi santri khususnya penghafal Al-Qur'an, Santri-santrinya juga ramah dan menjunjung tinggi sopan santun terhadap orang tua".
Kesan Wali Santri Fauzan Attauziri
Asal Sukabumi

