
Anak yang sudah hafal Al-Qur’an itu sebenarnya
telah menggenggam sebongkah emas.
Dia bisa membikin bagian bongkahan emas itu untuk
perhiasan apa saja. Tergantung dari keahlian anak itu sendiri.
DR. K.H Ahsin Sakho Muhammad, MA.
(Penasihat Yayasan Al-Ma'shum Mardiyah)

Kami terus mengembangkan
Al-Ma'shum Mardiyah sebagai lembaga pesantren modern, agar mampu menciptakan generasi yang tidak hanya faham agama, tetapi juga ahli agama dan pengetahuan umum lainnya.
H. Muhammad Hernadi, SE., Ak.
(Ketua Yayasan Al-Ma'shum Mardiyah)

Orang mulia karena keturunan raden, kita rakyat jelata.
Orang mulia karena kaya, kita miskin harta.
Orang mulia karena rupa, kita biasa saja.
Kesemuanya sukar diubah, tetapi Allah maha adil,
kita bisa mulia karena berilmu.
Tuntutlah Itu !
alm. Dr. KH. Umay M.Dja’far Shiddieq, MA
(Ketua Badan Pengurus Periode 1998 - 2018)

Santriwati Pesantren Takhassus Tahfizh Al-Ma'shum Mardiyah Berdo'a Bersama
almashummardiyah.or.id - 03/03/23 | Ramadhan adalah bulan latihan untuk menempa diri. Bulan tidak makan dan tidak minum untuk perbaikan metabolisme tubuh. Bulan dimana kita ‟dipaksa‟ untuk melakukan aktivitas terbaik dengan istirahatnya tubuh dari makan dan minum.
Bulan dimana kita mengaktifkan sel-sel tubuh yang lain, yaitu potensi otak dan hati kita. Bulan dimana kita bisa mendapatkan pahala dimana di bulan-bulan sebelumnya kita belum tentu mendapatkannya. Bulan dimana dengan sholat sunah saja kita mendapat pahala yang sama besarnya dengan sholat wajib. Bulan dilipatgandakannya pahala.
Maka dari itu, belajarlah menjalankan ibadah puasa sebaik mungkin sesuai dengan perintah Allah SWT. Saat ini Ramadhan sudah memasuki 10 hari kedua, bersyukurlah bagi kita yang telah melewati setiap hari di bulan Ramadhan dengan baik.
Agar puasanya jauh lebih semangat, penting bagi kita untuk mengetahui keutamaan 10 hari kedua bulan Ramadhan. Selain itu, penting juga mengetahui amalan yang dianjurkan.
Keutamaan 10 Hari Kedua Bulan Ramadan
1. Diberi Kemudahan Dunia dan Akhirat
Salah satu keutamaan 10 hari kedua bulan Ramadhan adalah diberi kemudahan dunia dan akhirat. Hal ini sesuai dengan Surat Al Baqoroh ayat 184 yang memiliki arti berikut ini:
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
"(pada) hari-hari yang tertentu. Barang siapa yang sakit atau safar, maka mengganti di hari lain. Bagi orang yang mampu, maka ia membayar fidyah memberi makan orang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan (membayar kelebihan), maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
Ibadah puasa Ramadhan di 10 hari kedua mudah dijalankan bagi orang yang ikhlas, bagi yang berhalangan boleh mengganti di hari lain dan akan tetap mendapat pahala yang sama seperti ketika Ramadhan.
2. Mendapatkan Pahala yang Besar
Bukan hanya diberi kemudahan dunia akhirat, keutamaan 10 hari kedua bulan Ramadhan juga mendapatkan pahala yang besar. Hal ini tercantum dalam surat Al Baqoroh ayat 183 dengan arti sebagai berikut:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa" (Q.S Al-Baqoroh:183).
Rasul dan para sahabat serta seluruh umat mukmin di zaman terdahulu, telah menjalankan ibadah Ramadhan. Sebab itu orang yang menjalankannya juga mendapat pahala besar karena telah mengikuti teladan Rasul yang dicintai oleh Allah.
3. Mencegah Maksiat
Keutamaan 10 hari kedua bulan Ramadhan lainnya adalah dapat mencegah maksiat.
"Setiap perintah dalam Al-Qur’an pasti mengandung kebaikan, kemaslahatan, keberuntungan, manfaat, keindahan serta keberkahan. Sedangkan setiap larangan dalam Al-Qur’an pasti mengandung kerugian, kebinasaan, kehancuran, keburukan."(disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir (1/200).
Jelas bahwa ibadah di 10 hari kedua Ramadhan akan menjadi jalan untuk mencegah maksiat karena banyak berbuat kebaikan.
Amalan yang Dianjurkan pada 10 Hari Kedua Bulan Ramadhan
1. Sedekah
Amalan yang dianjurkan pada 10 hari kedua yang pertama adalah sedekah. Dalam hal ini sedekah akan melapangkan urusan dunia dan akhirat manusia dan langkah membuka pintu rezeki.
2. Sholat Malam
Meskipun sudah ada sholat tarawih dan witir yang menjadi rangkaian sholat malam setelah waktu Isya, namun tetap disarankan untuk menjalankan sholat di sepertiga malam, yaitu sholat tahajud.
3. Membaca Al-Qur'an
Amalan yang dianjurkan pada 10 hari kedua bulan Ramadan adalah membaca Al-Qur'an. Memperbanyak membaca Al-Qur'an akan membuat hati menjadi lebih tenang dan membangkitkan kembali semangat untuk menjalankan ibadah yang lainnya.
4. Memperbanyak Doa
Tetap doa adalah yang utama untuk kita meminta kepada Allah SWT. Memperbanyak doa minta ampunan dan juga mohon dikabulkan atas segala hajat dan keinginan, akan melengkapi atas apa yang menjadi keutamaan 10 hari kedua di bulan Ramadahan
Misi
Melibatkan Orang tua/wali santri/Orang tua/wali santri dalam mewujudkan Visi Yayasan
Melaksanakan Kurikulum Pendidikan Terpadu Dengan Sistem Berasrama Selama 6 Tahun (tingkat menengah pertama dan atas)
Menanamkan Akhlak Karimah (Qur'ani) Dalam Kehidupan Warga Pesantren
Mengembangkan Minat Dan Bakat Santri
Membudayakan Kerja Inovatif
Mencapai Kemandirian Finansial
Menjadikan Lembaga Lebih Dikenal Masyarakat

"Suasana kekeluargaan, anak lebih santun dan sopan, serta suasana sejuknya mendukung anak saya untuk menghafal Al-Qur'an".
Kesan Keluarga Santriwati
Syakira Azzahra - Kelas IX
Asal Ciawi - Bogor
""Alhamdulillah anak kami menjadi lebih mandiri, lebih dekat dengan Al-Qur'an dan lebih memahami ilmu agama".
Wali Santri
Errina Aulia Hidayat - Kelas IX
Asal Cisarua - Bogor

"Saya memberikan apresiasi yang luar biasa, dilihat dari tempatnya Al-Ma'shum Mardiyah sangat cocok bagi santri khususnya penghafal Al-Qur'an, Santri-santrinya juga ramah dan menjunjung tinggi sopan santun terhadap orang tua".
Kesan Wali Santri Fauzan Attauziri
Asal Sukabumi

